Follow Us On Facebook

Pages

Donderdag 15 November 2012

Film The Fourth Kind kisah nyata atau hoax ?

AnehCuy - Saat ini kalian sedang membaca artikel Film The Fourth Kind kisah nyata atau hoax ? . Dsini Admin juga akan berbagi artikel lain seperti tentang Foto Foto Artis Terbaru,Foto Penampakan Hantu, Berita Dalam Negeri Dan Luar Negeri Terbaru Hari Ini, Gosip Artis Terbaru Hari Ini, Kisah-Kisah Religi, Sejarah , Misteri-Misteri Yang Ada Di Dunia,Kisah Berita Atau Artikel Tentang Unik Dan Aneh Yang Ada Di Dunia Tentang Alien,UFO Dan Alam Semesta, Berita Sepak Bola Hari Ini dll dan selamat membaca artikel Film The Fourth Kind kisah nyata atau hoax ?

Dari sekian banyak film yang membahas mengenai UFO & Aliens, film "The Fourth Kind" bisa jadi yang paling memancing pertanyaan dari para penonton Indonesia, karena bisa jadi inilah filmyang bertema semi-dokumenter mengenai peristiwa Alien abduction (penculikan oleh Alien), atau yang dunia Ufologi klasifikasikan sebagai penampakan UFO dari kategori "CE4" alias "Close Encounter of the 4th Kind".

Adapun film-film lainnya yang berkisah mengenai Alien Abduction misalnya "Close Encounters of The Third Kind (1977)", "Communion (1989)", dan "Fire in The Sky (1993)"; dua judul terakhir tersebut berbasis pada kisah nyata, tidak ditayangkan di bioskop Indonesia sehingga luput dari perhatian penonton film-film sci-fi Indonesia.

Terkait judul film "The Fourth Kind sendiri", istilah ini sendiri muncul mengacu pada hasil penelusuran Ufolog kenamaan J. Allen Hynek, yang menjadi konsultan utama Project Blue Book AU AS, dan menyelidiki sekitar 12,000 kasus penampakan UFO yang diterima AU AS di era tahun 1950an. Dari hasil penyelidikan tersebut, Hynek menerbitkan klasifikasi penampakan UFO kedalam beberapa golongan berdasarkan karakteristik dari penampakan yang terjadi (1).

Sedangkan mengenai keaslian dan klaim dari film The Fourth Kind sebagai berbasis pada kisah nyata, ternyata tak lebih dari sekedar marketing gimmick, mengikuti jejak kesuksesan cara marketing serupa yang dilakukan oleh film "The Blair Witch Project (1989)", dan "Paranormal Activity (2007)" film ini bukanlah "berdasarkan kisah nyata" ataupun film semi-dokumenter, tapi fiksi.

Baik tokoh cerita utama, Dr. Abigail Tyler, kasus kehilangan anaknya karena Alien Abduction, maupun banyaknya warga Nome, Alaska, yang hilang karena diculik Alien, termasuk footage yang ditampilkan di beberapa bagian film, semuanya fiktif, alias rekayasa belaka (2)(3).

Lantas apakah seluruh elemen dalam film ini merupakan hoax? Sebenarnya tidak, setidaknya dalam hal-hal berikut ini:

1. Kasus Alien Abduction adalah salahsatu fenomena yang dipelajari dalam Ufologi dan dipercaya sebagai nyata
2. Kemampuan Alien untuk menghapus pikiran para korban abduction, atau melakukan False Memory Implantation (FMI) - penanaman ingatan yang berbeda sebagai selubung atas kejadian yang sebenarnya, ini juga merupakan kejadian yang berbasis pada kisah nyata para korban Alien abduction
3. Kemungkinan seorang psikolog untuk melakukan hypnosis regression untuk membuka ingatan korban abduction mengenai apa yang terjadi sebenarnya, adalah praktik yang banyak dipakai Ufolog dalam menyelidiki kasus kemungkinan Alien abduction

Adapun mengenai korban Abduction yang terus menerus kerasukan Alien, lalu melakukan hal-hal diluar kewajaran seperti terbang atau mematahkan diri sendiri, sejauh ini tidak ada padanannya dalam kasus di dunia nyata. Begitu juga mengenai komunikasi Alien dalam bahasa Sumeria Kuno, ini adalah kisah fiktif yang mengakar pada legenda Anunnaki: dewa Sumeria kuno. Sejauh yang Ufologi ketahui, banyak jenis Alien lebih memilih berkomunikasi secara telepatik, atau kalaupun secara verbal maka yang mereka pakai adalah bahasa yang terkini yang dikenal oleh saksi, bukan bahasa kuno yang sudah tidak pernah dipakai lagi.

Saya pribadi jika pada awalnya cukup terhanyut dengan aneka ragam footage yang ditampilkan, serta munculnya ciri-ciri telah terjadinya FMI, mulai buyar konsentrasi dan rusak ilusi filmnya, ketika korban Abduction yang diwawancara menunjukkan tanda-tanda kerasukan ala film "The Exorcist (1973)", dan Alien yang dibicarakan berbicara dalam bahasa Sumeria kuno. Padahal baik premise maupun prolog filmnya cukup menarik.

Jadi apakah film "The Fourth Kind" ini berdasar kisah nyata? Secara faktual tidak, tapi sebagian elemen cerita yang dipakai betul mengacu pada kasus-kasus Alien abduction yang asli.

Jika anda tertarik dengan film mengenai kisah Alien Abduction yang berdasar kisah nyata, silakan tonton "Fire in The Sky" yang bercerita mengenai kisah penculikan Travis Walton, salahsatu kasus Alien abduction paling terkenal di dunia Ufologi, atau "Communion" yang mengisahkan kasus Alien abduction terhadap Whitley Strieber. (byms)

0 opmerkings:

Plaas 'n opmerking