Follow Us On Facebook

Pages

Woensdag 14 November 2012

Misteri Kematian Yasir Arafat

AnehCuy - Saat ini kalian sedang membaca artikel Misteri Kematian Yasir Arafat . Dsini Admin juga akan berbagi artikel lain seperti tentang Foto Foto Artis Terbaru,Foto Penampakan Hantu, Berita Dalam Negeri Dan Luar Negeri Terbaru Hari Ini, Gosip Artis Terbaru Hari Ini, Kisah-Kisah Religi, Sejarah , Misteri-Misteri Yang Ada Di Dunia,Kisah Berita Atau Artikel Tentang Unik Dan Aneh Yang Ada Di Dunia Tentang Alien,UFO Dan Alam Semesta, Berita Sepak Bola Hari Ini dll dan selamat membaca artikel Misteri Kematian Yasir Arafat


Sudah sembilan tahun pemimpin yang menjadi ikon perjuangan rakyat Palestina, Yassir Arafat, wafat. Namun hingga kini kematiannya masih menyisakan misteri: apakah benar-benar karena sakit atau dibunuh.

Arafat meninggal pada usia 75 tahun setelah dirawat di sebuah rumah sakit militer Van de Grace di Ibu Kota Paris, Prancis. Para dokter yang menangani dirinya mengungkapkan ayah satu putri ini menderita AIDS, penyakit yang menggerogoti kekebalan tubuh akibat virus HIV.

Banyak orang curiga ia memang dibunuh lantaran informasi soal meninggalnya sangat dirahasiakan. Setidaknya keyakinan itu muncul dari Sekretaris Jenderal Komite Pusat Fatah, Faruq Qaddumi. Bahkan ia menuduh Presiden Otoritas Palestina sekaligus Ketua Komite Pusat Fatah Mahmud Abbas dan Muhammad Dahlan terlibat dalam pembunuhan itu.

"Kepemimpinan Fatah seharusnya mengetahui pemimpin mereka, khususnya Dahlan dan Abu Mazin (Abbas) bertanggung jawab langsung atas pembunuhan Arafat," kata Qaddumi tiga tahun lalu dalam jumpa pers di Ibu Kota Amman, Yordania, seperti dilansir surat kabar Haaretz.

Tudingan ini muncul sebulan menjelang kongres keenam Fatah untuk memilih pemimpin baru mereka. Ia menolak acara itu diselenggarakan di Ramallah, Tepi Barat, karena masih dalam penjajahan Israel. Alhasil, kata dia, negara Zionis itu dapat mempengaruhi siapa pemimpin Fatah yang akan datang.

Qaddumi mengaku Arafat pernah memberitahukan kepada dirinya soal pertemuan rahasia yang dihadiri mantan Perdana Menteri Israel Ariel Sharon, Presiden Abbas, Muhammad Dahlan (mantan orang kuat di Jalur Gaza), sejumlah pejabat dinas intelijen Amerika Serikat CIA, dan Wakil Menteri Luar Negeri Amerika William Burns. Rapat yang berlangsung beberapa menit itu terjadi pada 2004.

Dalam kesempatan itu, Sharon menyarankan untuk melenyapkan para pemimpin dari Hamas, Jihad Islam, Barisan Rakyat bagi Pembebasan Palestina (PFLP), dan Brigade Syuhada Al-Aqsha yang merupakan sayap militer Fatah. Menurut Sharon yang kini masih koma, rencana itu bakal menciptakan kekacauan yang akan memuluskan jalan Abbas dan Dahlan untuk berkuasa.

Mereka yang menjadi sasaran termasuk Abdul Aziz Rantissi, Ismail Haniyah, Mahmud Zahar, Abdullah Syami, Muhammad al-Hindi, dan Nafiz Azzam. Israel membunuh Rantissi pada 17 April 2004, sedangkan maut menjemput Arafat pada 11 November tahun yang sama.

Ia juga mengatakan Arafat harus dibunuh dengan cara diracun. "Ia (Abbas ) dan Dahlan adalah lingkaran terakhir sebelum orang yang mmebawa racun itu sampai ke Arafat," ujar Qaddumi. Sharon memperingatkan jangan sampai lelaki yang dikenal dengan nama Abu Ammar itu meninggalkan wilayah pendudukan Israel hingga ada jaminan ia bakal dikenakan tahanan rumah di pengasingan.

Namun Abbas membantah dan menyebut tuduhan itu fitnah. "Ia (Qaddumi) sangat mengetahui informasi ini salah, ia membuka itu untuk melecehkan kongres. Tapi kami akan meneruskan persiapan," katanya.

Kepada sebuah situs berita di Yordania, bekas dokter pribadi Arafat, Dr Asyraf al-Kurdi, mengungkapkan seseorang menyuntikkan virus HIV ke tubuh Arafat sebelum ia tewas. Menurut dia, upaya itu untuk mengaburkan racun yang sudah diinjeksi sebelumnya.

Lelaki yang mengabdi kepada Arafat selama 18 tahun ini menegaskan sakit dan kematian Arafat harus diselidiki karena mencurigakan. Ia sama sekali tidak ditelepon saat kondisi bosnya itu gawat. Bahkan istri Arafat, Suha, mencegah ia menjenguk Arafat yang dirawat di Paris dan melayat jenazahnya. "Saya biasanya ditelepon untuk segera menemui Arafat meski ia hanya kedinginan biasa," kata Kurdi.

Menurut seorang sumber di Israel, Arafat wafat lantaran menderita leukemia.
[merdeka/rakatalenta]

0 opmerkings:

Plaas 'n opmerking