Puncak hujan di Jakarta diprediksi terjadi Januari hingga Februari 2013. Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) mengaku telah mengkaji hal tersebut. Strategi jangka menengah dan panjang juga sudah disiapkan, untuk mengantisipasi banjir besar.
"Nanti bisa dikaji dengan dinas terkait. Masih dikaji kok suruh buka, ya kita tidak mah bilang sekarang, biar tidak diketawain masyarakat," kata Jokowi di warung makan Jl Pakubuwono, Jakarta, Selasa (25/12).
Untuk mengatasi banjir yang beberapa hari terakhir ini menggenangi daerah Ibu Kota,
Jokowi telah menggelar rapat dengan wakilnya, Basuki T Purnama, dan Kepala Dinas Pekerjaan Umum Ery Basworo di rumah dinas Taman Suropati.
Jokowi berjanji bakal segera membuka jurus-jurus jitunya, untuk mengatasi banjir. Saat ini, Jokowi masih mengumpulkan materi di lapangan.
"Nantilah, masih dikaji soal itu. Nanti dikira gak tahu lapangan kalau dibuka sekarang," terangnya.
Sepekan ini, intensitas hujan di Jakarta terus meningkat. Bahkan tiga hari kemarin, Jumat (21/12), Sabtu (22/12) dan Minggu (23/12) hujan yang mengguyur ibu kota sangat deras dengan durasi waktu lebih dari satu jam.
Debit air yang tinggi membuat beberapa kali dan tanggul di Jakarta overload. Dampaknya, Senin (24/12) kemarin, sejumlah kawasan di Jakarta tergenang air dengan ketinggian relatif. Mulai dari semata kaki hingga sedada orang dewasa.
Jalan-jalan protokol pun terkena imbas. Seperti di kawasan MH Thamrin-Sudirman, genangan air setinggi 50 sentimeter membuat kendaraan yang melintas harus memperlambat laju mobil dan sepeda motor nya.
Kondisi kemarin, pernah terjadi juga di tahun 2007 silam. Saat itu, Jakarta bak kota mati karena terkepung banjir. Bahkan Istana Presiden dan Monas pun tak luput dari genangan air.
0 opmerkings:
Plaas 'n opmerking