Ibu Kota Jakarta belum akan terbebas dari bencana banjir. Badan Nasional Penanggulangan Banjir (BNPB) menegaskan dimensi dan masalah banjir di Jakarta justru akan terus meningkat pada tahun mendatang.
“Berbagai upaya penanganan banjir akan selalu kalah cepat dibanding faktor penyebab banjir,” kata Sutopo pada pers, Ahad (23/12). Ia menjelaskan, secara umum ada dua faktor penyebab banjir Jakarta, yakni alam dan manusia.
Sebelum 1970-an, faktor alam sangat dominan dalam bencana banjir di Jakarta. Namun, setelah 1970-an ke sini, giliran faktor manusia yang menjadi penyebab utama. Setelah itu, kata Sutopo, kedua faktor itu saling terkait dan membuat masalah banjir di Jakarta makin kompleks.
Menurut BNPB, Jakarta tidak akan bebas banjir secara mutlak. Saat ini, masih ada 78 titik banjir di Jakarta. Apa pun upaya pengendalian banjir hingga 2014 tidak akan menuntaskan puluhan titik banjir ini.
Program andalan pemerintah seperti Kanal Banjir Timur hanya mampu mengurangi 15 titik banjir. Normalisasi sungai di Kanal Banjir Barat akan mengurangi enam titik banjir. Begitu juga normalisasi Sungai Pesanggrahan, Angke, dan Sunter pada 2011-2014 dengan dana Rp 2,3 triliun hanya mengurangi 10 titik banjir.
Ini belum memasukkan titik baru banjir Jakarta. Sutopo mengatakan, kasus banjir dan macet parah Sabtu (22/12) di kawasan Thamrin, Sudirman, dan Gatot Subroto belum masuk ke dalam titik banjir resmi Pemprov DKI Jakarta
0 opmerkings:
Plaas 'n opmerking