Pejabat kemanusiaan PBB Valerie Amos mengatakan ia sangat terkejut melihat kondisi warga Muslim Rohingya yang mengungsi akibat konflik di Myanmar barat.
Lebih dari 135 ribu orang tinggal di kamp-kamp sementara di Negara Bagian Rakhine, Myanmar. Sebagian besar adalah pengungsi Rohingya.
Wartawan BBC Jonah Fisher yang melakukan perjalanan bersama Amos ke Rakhine mengatakan ribuan warga Rohingya ditampung di tenda yang terletak di seputar saluran pembuangan yang penuh dengan lumpur.
Mereka dilarang meninggalkan kamp oleh para petugas Myanmar. Petugas itu juga mengadang penyaluran bantuan ke kamp-kamp pengungsi itu.
Sementara itu kamp untuk kelompok Buddha Rakhine yang terpisah terlihat sangat bersih dan pasok bantuan mengalir secara teratur. Kamp ini terletak di semenanjung Myebon.
Para petugas bantuan menyebut kamp pengungsi Rohingya sebagai yang paling buruk di Asia.
Pemisahan dua kamp pengungsi dengan kondisi yang sangat berbeda itu sangat mengejutkan Valerie Amos. Amos menyerukan rekonsiliasi setelah ketegangan dan konflik selama enam bulan.
Amos juga meminta kepada pemerintah Myanmar untuk mengatur penyaluran bantuan untuk dua kelompok pengungsi itu.
Bentrokan antara komunitas Buddha dan Muslim sejak Juni lalu di Rakhine menewaskan lebih dari 100 orang. (BBC/MI/Ach)
0 opmerkings:
Plaas 'n opmerking