Sara Ege, wanita 33 tahun yang tega membunuh putranya sendiri pada kasus pembunuhan sadis tahun 2010 silam. Kabarnya, Sara sering menyiksa putranya yang bernama Yaseen usia 7 tahun itu. Sara berulang kali memukuli Yaseen dengan tongkat, palu, sandal, dan terus meninju anak lelaki itu.
Alasan kekerasan yang dilakukan Sara ialah karena Yaseen tidak bisa menghafal Al-Quran dengan baik. Sedangkan, sang ibu menargetkan Yaseen bisa menguasai 35 halaman dalam 3 bulan dan mengharapkannya bisa menjadi seorang Hafiz (penghafal Al-Quran), tetapi Yaseen baru bisa menghafal 1 halaman setelah 1 tahun belajar. Melihat kemampuan anaknya yang tidak sesuai dengan keinginan hatinya, dia menjadi sangat marah.
Dia tidak dapat mengontrol amarahnya, sehingga dia “gelap mata” dan memukuli anaknya hingga tewas. Dilansir dari Dailymail.co.uk, Sara menyebutkan perilaku kejam yang dilakukannya itu akibat pengaruh suara setan yang mendorongnya untuk melakukan hal-hal buruk itu. Parahnya lagi, untuk menghilangkan bukti, dia membakar jasad putranya itu. Sara pun sempat mengaku kepada dokternya bahwa dia 100% merasa lebih baik setelah kematian putranya.
Awalnya, Sara tidak mau mengakui bahwa dirinya lah yang membunuh putranya itu. Dia malah menuduh suaminya yang selalu melakukan kekerasan terhadap dirinya dan Yaseen. Namun, bukti-bukti kuat menunjukkan pelakunya adalah Sara sendiri. Sehingga, Sara dijatuhi hukuman sekurang-kurangnya 17 tahun penjara, akibat kekejaman yang dilakukannya kepada Yaseen dalam kurun waktu yang cukup lama. Kemarin (7/1/13), Sara sempat tidak sadarkan diri setelah mendengar putusan pengadilan yang menyebutkan masa hukuman untuknya.
Selain itu, pengadilan tinggi Crown Cardiff menarik tuduhan kelalaian orangtua yang membiarkan anaknya tewas, yang sebelumnya dituduhkan pada Yousef Ege (38), suami Sara.
>> 72 tahun Terpisah, Bertemu Lantaran Facebook
0 opmerkings:
Plaas 'n opmerking